MANFAAT GEOTHERMAL
Energi panas bumi atau biasa disebut geothermal memiliki banyak
manfaat, salah satunya sebagai pembangkit listrik. Energi panas bumi
akan dijadikan salah satu energi utama selain migas dan batubara.
Kondisi alam dengan banyaknya pegunungan membuat Indonesia menjadi
negara dengan potensi panas bumi terbesar di dunia, yakni sekitar 40%
dari seluruh potensi di dunia. Apa saja manfaatnya?
Energi Geo (Bumi) thermal (panas) berarti memanfaatkan panas dari
dalam bumi. Tahukah teman-teman bahwa inti planet kita sangat panas?
Saat ini panas inti bumi kira-kira mencapai 500 derajat celcius
(9,932 F). Maka tidak mengherankan jika tiga meter teratas permukaan
bumi tetap konstan mendekati 10-16 Celcius (50-60 F) setiap tahun.
Berkat berbagai macam proses geologi, pada beberapa tempat temperatur
yang lebih tinggi dapat ditemukan di beberapa tempat.
Di mana sumber air panas geothermal dekat permukaan, air panas itu
dapat langsung dialirkan ke tempat yang membutuhkan panas. Ini adalah
salah satu cara geothermal digunakan yakni untuk air panas,
menghangatkan rumah, untuk menghangatkan rumah kaca dan bahkan
mencairkan salju di jalan. Bahkan di tempat di mana penyimpanan panas
bumi tidak mudah diakses, pompa pemanas tanah dapat membawa kehangatan
ke permukaan dan ke dalam gedung. Cara ini bekerja di mana saja karena
temparatur di bawah tanah tetap konstan selama tahunan. Sistem yang sama
dapat digunakan untuk menghangatkan gedung di musim dingin dan
mendinginkan gedung di musim panas.
Pembangkit Listrik tenaga geothermal menggunakan sumur dengan
kedalaman sampai 1.5 km atau lebih untuk mencapai cadangan panas bumi
yang sangat panas. Beberapa pembangkit listrik ini menggunakan panas
dari cadangan untuk secara langsung menggerakan turbin. Yang lainnya
memompa air panas bertekanan tinggi ke dalam tangki bertekanan rendah.
Hal ini menyebabkan "kilatan panas" yang digunakan untuk menjalankan
generator turbin. Pembangkit listrik paling baru menggunakan air panas
dari tanah untuk memanaskan cairan lain, seperti isobutene, yang
dipanaskan pada temperatur rendah yang lebih rendah dari air. Ketika
cairan ini menguap dan mengembang, maka cairan ini akan menggerakan
turbin generator.
Pembangkit listrik tenaga Panas Bumi hampir tidak menimbulkan polusi
atau emisi gas rumah kaca. Tenaga ini juga tidak berisik dan dapat
diandalkan. Pembangkit listik tenaga geothermal menghasilkan listrik
sekitar 90%, dibandingkan 65-75 persen pembangkit listrik berbahan bakar
fosil. Sayangnya, bahkan di banyak negara dengan cadangan panas bumi
melimpah, sumber energi terbarukan yang telah terbukti ini tidak
dimanfaatkan secara besar-besaran.
Indonesia, khususnya Jawa Barat merupakan lumbung panas bumi dunia.
Indonesia tercatat memiliki 28,6 gwe potensi panas bumi yang tersebar di
245 titik. Potensi tersebut setara dengan dua belas miliar barel minyak
bumi untuk pengoperasian selama tiga puluh tahun. Namun, sangat
disayangkan pemanfaatannya belum maksimal. Invenstasi besar di awal
membuat proyek tersebut kesulitanmendapatkan investor. Dari jumlah
tersebut baru 1.189 mwe (megawatt electric) yang dimanfaatkan. Untuk
menghasilkan 1 mwe listrik, dibutuhkan investasi tiga juta dolar AS
sampai pembangkitan.
Jawa Barat memiliki empat puluh titik panas bumi yang tersebar di
sejumlah wilayah. Potensi terbesar ada di Gunung Salak Bogor dan Garut.
Pemerintah Jabar pernah menawarkan tender panas bumi kepada investor
luar, tetapi peminatnya minim. Investor sulit masuk ke bisnis panas bumi
karena selama ini pemerintah membuka tender hanya dengan data
permukaan. Sementara para investor pada umumnya menginginkan data yang
lebih dalam, untuk mendapatkan kepastian kapasitas kandungan panas bumi.
Selasa, 28 Februari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar